Kini, anag muda udah banyak yang miskin cinta. Cinta mereka hanya
terbatas pada orang, kaum dan benda tertentu. Bila disebut pemuda, maka
dia semestinya seorang yang akan mencintai gadis. Bila disebut orang
kaya, dia pazty hanya mencintai hartanya. Maka setiap haluan hidup di
tujukan pada yang tercinta.
Bila kasih sayang 100% untuk kekasihnya, hartanya, ,N orang lain tidak
lagi penting dalam hidupnya. Bila saja berhadapan dengan orang yang
dicintai, orang lain dilihatnya seperti batu dan tunggul. Bila diminta
pertolongan, sedikit pun tidak di perhatikan . malah di abaikand!
Tpy, untuk terjun ke lautan api buat membuktikan cinta pada kekasihnya
sanggupdi lakukan . Lalu bagaimana sikap tolong menolong, kasih
mengasihi terhadap sadara-saudara yang lain dapat diamalkan jika segala
perbuatan baik hanya untuk orang tertentu dan hanya di dasari oleh
material semata-mata.???
Ingatlah ketika jenazah kita disuatu hari nanti hendak dikebumikan.
Siapa yang membantu. Saudara kita yang tidak pernah kita kasihi di dunia
dahulu yang menurunkan kita ke liang lahad.
Dahulu kita sibuk menghabiskan masa dengan mengira nilai wang emas,
sibuk dengan kekasih dari awal pagi hingga malam. Lalu, dimanakah benda
yang kita cintai itu pada waktu ini. Pangkat yang kita cintai kini
dijawat orang lain. Harta yang diusahakan siang dan malam kini menjadi
warisan untuk anak-anak.
Ingatlah Allah tidak pernah membataskan sifat arRahmanya pada manusia
tertentu. Nabi saw juga tidak datang hanya untuk sebuah kaum atau bangsa
saja.
Maka bersahabatlah dan sebarkanlah silatarrahim kepada semua manusia.
Jangan kerana cinta harta, pangkat, dan kekasih, kita tidak berpeluang
untuk mencintai yang lainnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar