Feeds RSS
Feeds RSS

Senin, 31 Desember 2012

HUKUM CIUMAN SEBELUM NIKAH



 Bagi Kalian Yang sudah pernah ciuman, apa si Yang Membuat anda ingin ciuman ? dan terkadang orang yg sudah pernah ciuman itu malah Ketagihan, Mengapa ? apa kalian sudah tau juga bahwa ciuman itu  dosa?

Melihat bahwa anda masih pacaran dan belum menikah seperti saya. Berciuman merupakan hal yang tidak sah.. HARAM . dan di larang dalam AGAMA ISLAM !!  Dan Hal yang tidak sah adalah penyimpangan.

Semua Muncul dari hawa nafsu.
Hawa nafsu setan yang ingin menjerumuskan manusia kedalam dosa lebih jauh lagi.
Banyak nasihat dari para sesepuh (orang2 tua) ketika saya remaja.
Segalanya bermula dari ciuman. Nafsu itu akan semakin besar, objek nafsupun tidak hanya bibir, melainkan akan semakin turun kebawah Hingga terjadilah hal yang merugikan diri dan masa depan. Inilah yang kita sebut sebagai penyimpangan remaja.

SARAN , , JIKA anda di ajak :  Tolaklah dengan tegas . Jauhi rasa penasaran. Kembangkanlah rasa penasaran hanya terhadap hal yang baik dan membangun.

Hukum dosa berciuman menurut Islam dan kristen,
Menurut Islam :  
berciuman adalah hal maksiat dan Zina.
Perbuatan zina termasuk perbuatan yang
terlarang dan keji. Juga tergolong salah satu
dari sekian dosa-dosa besar. Allah
Subhanahu wa Taala berfirman:
“Dan janganlah kalian mendekati setiap perbuatan zina,
karena sesungguhnya perbuatan zina adalah perbuatan
yang keji dan jalan yang teramat buruk.” (Al-Isra: 32)

Menurut Kristen :

Ketika saya menanyakan anak-anak muda remaja: “Untuk apa
kau menjalin hubungan pacaran dengan lawan jenismu?”
Dan inilah jawaban yang umum:
1. Karena “aku sayang dia” (Perasaan)
Dasarnya adalah “cinta”. Cinta dalam tanda kutip ini perlu
diwaspadai kawan. Saya tidak mengatakan ini tidak baik.
Alangkah baiknya jika kau selidiki perasaanmu itu.
Kebanyakan dasar cinta-cintaan ini cenderung kasih
EROS, asmara memikat yang lebih mengutamakan hawa
nafsu.
Jika kau buka ensiklopedia, Eros merupakan sebuah kata
dari bahasa Yunani yang berarti cinta berdasarkan hawa
nafsu saja. Kata turunan adalah ‘erotis’.
Agape adalah bentuk cinta tanpa batas, kerap
dicontohkan dengan cinta Tuhan terhadap ciptaan-Nya.

Sumber: Wikipedia

Hubungan yang hanya berdasarkan EROS tanpa
dikendalikan AGAPE, hubungan itu akan hancur. Mengapa
saya berani mengatakan demikian? Inilah perbedaan kasih
AGAPE dan nafsu EROS:
HAWA NAFSU – “Menuntut” segala sesuatu dari
“Orang lain” demi memenuhi “EGO pribadi” walau harus
mengorbankan “Kepentingan pihak lain”.
KASIH – “Memberi” segala sesuatu dari “Diri pribadi”
demi memberkati “Orang lain” walau harus
mengorbankan “Kepentingan pribadi”.
Nyata di lapangan, kebanyakan orang berpacaran
cenderung menggunakan NAFSU dari pada KASIH.
Bahkan, ada orang yg menuntut pasangannya lebih
memperhatikan dia dari pada Tuhan? WOW! Sampai-
sampai Tuhan juga dikorbanin demi “mengemis”
perhatian dan rasa sayang dari pasangannya.
Jika kau hanya andalkan perasaan “ATAS NAMA CINTA”,
ketika kau bergesekan dan mengalami dilema: mungkin
kau menemukan kekurangan2 pasanganmu setelah
membangun hubungan pacaran dengan dia, maka saya
akan bertanya “MASIHKAH KAU MENCINTAIKU?”
Kawan, inilah pengalaman-pengalaman orang pendahulu
kita. Ternyata PERASAAN BUKAN SEGALANYA.
Relationship itu berbicara KOMITMEN sedangkan
Perasaan itu berbicara “Mood”. Saat mood-mu menjadi
busuk krn menemukan kekurangan pasanganmu yang
tidak bisa kau terima, apakah kau bisa mengatakan
bahwa kau mencintainya?
Justru, saat mood hilang, KOMITMEN-lah yang
MENYATUKAN.

Pelanggaran adalah Dosa, jika kamu sadar sudah melanggar perintah ini, maka tidak ada kata terlambat untuk kamu segera meminta ampun kepada Tuhan yang kamu percayai. agar kamu tidak mendapat hukuman.

Hukuman akan dosa tidak hanya berupa celaka, tapi juga berupa semakin tersesatnya kita didalam dosa yang lebih besar.!!

Minggu, 30 Desember 2012

hUkum Menunda ShoLat



“Eh, nonton bareng yuk? ada yang jam 18.00 nih” “emang maghrib jam berapa?” “Jam 17.45 kok, sempet lah” “isya-nya gimana? kan filmnya 2 jam-an” “ya isya ntar di rumah aja”
“Eh, jadwal acara sharing-sharingnya jam berapa?” “Jam 15.00-17.00″ “wah, ashar kan jam 15.08?” “santai lah… toh maghribnya masih jam 17.40-an, masih sempet kok”
Pernah mengalami kejadian atau percakapan yang mirip dengan contoh di atas kah? Setidaknya saya pernah mengalami hal-hal yang mirip, heheheheh. Beberapa kali saya mendapati bahwa banyak orang, muslim tentunya, yang menunda waktu shalat. Maksud menunda disini yaitu tidak mengerjakan shalat di awal waktu (ngerti kan awal waktu tu gimana?). Entah itu karena pekerjaan, kuliah, karena sedang dalam perjalanan, karena makanan belum habis, dsb. Hal ini sudah lumrah terjadi sepertinya ya? hmm…
Pertanyaannya, boleh ga sih nunda shalat? Ya boleh jika memang ada hal-hal yang menghalangi untuk mengerjakan shalat di awal waktu dan hal-hal tersebut dibenarkan dalam syariat. Misalnya, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah menunda shalat zuhur berjamaah karena udaranya masih panas, jadi Rasulullah menunda sampai udaranya jadi lebih dingin. Kalau karena hal-hal lain yang mendesak gimana? Yah…silahkan dipertimbangkan sendiri, seandainya ada agenda yang jika ditunda dapat membawa mudharat ya shalatnya bisa ditunda asalkan waktunya memang masih ada. (Biar lebih mantap mungkin bisa baca bukunya Syaikh Yusuf Al-Qardhawy yang judulnya Fiqih Prioritas, biar bisa menentukan mana yang prioritas mana yang bukan)
Apa sih? gitu aja dibahas? sok alim!
Yah, bukankah sebagai sesama muslim memang seharusnya saling menasehati dalam hal kebenaran dan kesabaran supaya tidak termasuk orang yang merugi (lihat QS. Al-’Ashr)? Allah ta’ala juga berfirman
Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, maka ikutilah (sunnah/petunjuk)ku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS Ali ‘Imran:31)
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda
“Barangsiapa yang membenci sunnahku, maka bukan termasuk golonganku” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sedangkan kita mungkin sudah sama-sama tahu, bahwa yang disunnahkan oleh Rasulullah adalah shalat di awal waktu dan berjamaah di masjid (untuk yang laki-laki). Sungguh merugi orang yang meninggalkan shalat berjamaah dan sungguh merugi orang-orang yang menunda-nunda waktu shalat, apalagi sampai hampir habis waktunya. Orang-orang yang menunda-nunda shalatnya sampai seperti itu adalah orang-orang yang lalai dalam shalatnya, seperti firman Allah subhanahu wa ta’ala
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat. (Yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” (QS. Al-Ma’un: 4–5).

Ingattt !!Sholat itu tiang agama, maka sholatlah sebelum Anda disholatkan!
Itulah tujuan Alloh Ta’alaa menciptakan jin dan manusia di dunia ini. Memang, cuma satu suku kata, yaitu “ibadah”. Ringan diucapkan, tapi mengandung makna yang begitu dalam dan luas. Ternyata, yang namanya ibadah itu tidak boleh dikerjakan dengan sembarangan, asal-asalan, ikut-ikutan atau dengan semaunya sendiri, suka-suka hati dengan mengikuti hawa nafsu. Tapi, ada petunjuk cara mengerjakannya. Maka, beruntung-lah bagi orang yang diberi petunjuk oleh Alloh Ta’alaa beragama Islam, menjadi orang yang beriman sehingga dapat mengerjakan ibadah dengan benar sesuai dengan petunjuk Alloh dan Rosul-Nya yang tercantum di dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits. Ibadah yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Al-Hadits-lah yang akan diterima di sisi-Nya kelak. Sebagaimana pernyataan Rosulullohi Shollallohu ‘Alaihi Wasallam yang telah diriwayatkan oleh Imam Malik dalam kitab hadits Muwatho’, yang berbunyi:
Yang artinya: “Aku telah meninggalkan dua buah pusaka di tengah-tengah kalangan kamu sekalian, selama kamu sekalian berpegang teguh pada keduanya maka kamu sekalian tidak akan tersesat, yaitu kitabulloh (Al-Qur’an) dan Sunnah Nabi Shollallohu ‘Alaihi Wasallam (Al-Hadits)”.


Yah, mungkin segitu saja tulisan ini, khawatir nanti saya terkena dalil yang lain, hehe. Semoga tulisan ini bisa menjadi pengingat bagi diri saya sendiri.
Segala puji hanya bagi Allah. Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush shalihaat. Wallahu waliyyut taufiq…

Minggu, 23 Desember 2012

Yang menyedihkan, menyakitkan & mengecewakan!


Hal yang paling menyedihkan banget adalah , ketika ada seseorang yang berjanji – janji , n bersumpah – sumpah, mengatas namakan tuhan , akan tetapi , dia mengingkarinya , N saat memberikan perhatian , dia tidak menghargainnya . saat bercerita curhat pada temandt . teryata orang yang kita ceritaiin bercerita ke orang-orang laindt, bahkan bisa ajah membongkar rahasia kita . ! >.<
...
Hal yang sangat menyakitkan adalah saat kau mengirimkan Pesan (sms) pada temanmu, dia menghapus tanpa membacanya ... Saat kau membutuhkan jawabanya, dia tidak menjawab dan mengacuhkannya ... Saat bertemu dengannya dan ingin menyapa, dia pura2 tidak melihatmu ... Saat kau mencintainya dengan tulus tapi dia tidak mencintamu ... Saat dia yang kau sayangi tiba2 mengirimkan kartu undangan pernikahannya .... Hal yang sangat mengecewakan adalah kau dibutuhkan hanya pada saat dia dalam kesulitan ... Saat kau bersikap ramah, dia terkadang bersikap sinis padamu ... Saat kau butuh dia untuk berbagi cerita, dia berusaha untuk menghindarimu ...

Jangan pernah menyesali atas apa yang terjadi padamu ??? Sebenarnya hal-hal yang kau alami sedang mengajarimu .... Saat temanmu berdusta padamu atau tidak menepati janjinya padamu atau dia tidak menghargai perhatian yang kau berikan .... sebenarnya dia telah mengajarimu agar kau tidak berprilaku seperti dia ....

Saat temanmu menghapus Pesan yang kau kirim sebelum membacanya atau saat bertemu dengannya dan ingin menyapa, dia pura2 tidak melihatmu ..... sebenarnya dia telah mengajarkanmu agar tidak berprasangka buruk & selalu berpikiran positif bahwa mungkin saja dia pernah membaca Pesanmu yang kau kirim .... atau mungkin saja dia tidak melihatmu ....

Dan saat dia tidak menjawab Pesannmu, padahal kamu menunggu blasan itu .... sebenarnya dia telah mengajarkanmu untuk menjawab Pesan temanmu yang membutuhkan jawaban walaupun kau sedang sibuk dan jika kau tidak bisa menjawabnya katakan kalau kau belum bisa menjawabnya jangan biarkan Pesannya  tanpa jawaban karena mungkin dia sedang menunggu jawabanmu ....

Saat kau mencintainya dengan tulus tapi dia tidak mencintaimu atau dia yang kau sayangi tiba2 mengirimkan kartu undangan pernikahannya .... sebenarnya sedang mengajarimu untuk ridha menerima takdirNya ....

Saat kau bersikap ramah tapi dia terkadang bersikap sinis padamu .... sebenarnya dia sedang mengajarimu untuk selalu bersikap ramah pada siapapun ....

Saat kau butuh dia untuk berbagi cerita, dia berusaha untuk menghindarimu ... sebenarnya dia sedang mengajarimu untuk menjadi seorang teman yang bisa diajak berbagi cerita, mau mendengarkan keluhan temanmu dan membantunya ....

Bila kau dibutuhkan hanya pada saat dia sedang dalam kesulitan .... sebenarnya juga telah mengajarimu untuk menjadi orang yang arif & santun, kau telah membantunya saat dia dalam kesulitan ....

Begitu banyak hal yang tidak menyenangkan yang sering kau alami atau bertemu dengan orang2 yang menjengkelkan, egois dan sikap yang tidak mengenakkan ...

Dan betapa tidak menyenangkan menjadi orang yang dikecewakan, disakiti, tidak dipedulikan/dicuekin, tidak dihargai, atau bahkan mungkin dicaci dan dihina ... Sebenarnya orang2 tsb. sedang mengajarimu untuk melatih membersihkan hati & jiwa, melatih untuk menjadi orang yang sabar dan mengajarimu untuk tidak berprilaku seperti itu ...

Mungkin Tuhan menginginkan kau bertemu orang dengan berbagai macam karakter yang tidak menyenangkan sebelum kau bertemu dengan orang yang menyenangkan dalam kehidupanmu dan kau harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia itu yang telah mengajarkan sesuatu yang paling berharga dalam hidupmu ...



Sabtu, 24 November 2012

apakah salahnya kami bercinta?



Ya, rasa cinta memang tak salah.itu adalah fitrah yang Allah kurniakan kepada setiap manusia. Ingin cinta dan dicintai. Jiwa manusia memerlukan cinta seperti jasadnya perlukan makanan. Oleh karena itu cinta adalah fitrah, maka tentu tidak ada salah merasakan getaran-getaran cinta.

Namun Allah tidak mengkurniakan rasa cinta begitu saja donk...?!
Dia juga menciptakan Peraturan Cinta demi menjaga kemurniannya. Peraturan inilah yang kerap dilanggar oleh insan-insan yg sedang dimabuk cinta. Rasa cinta tidak salah tetapi kesalahan selalu berlaku sewaktu menjalinkan hubungan cinta. Di sinilah remaja selalu terjebak.
Cinta terlarang adalah cinta yang menafikan peraturan Allah. Ketika itu fitrah telah menjadi fitnah. Bila kehendak tidak disalurkan atau mengikuti peraturan maka akan berlakulah kekalutan dan kemusnahan.

Mengapa perlu ada peraturan cinta?
Jawabnya, karena Allah mencintai manusia.

Allah inginkan keselamatan dan kesejahteraan buat manusia melaksanakan keinginan fitrah. Keinginan tanpa peraturan akan menyebabkan banyak kemusnahan. Begitulah hubungan cinta yang terlarang, akan membawa banyak implikasi negatif dalam kehidupan. Pengalaman banyak mengajarkan kita “jangan sekali - kali bermain cinta, nanti terbakar diri”.
Sudah banyak tragedi yang berlaku akibat hubungan cinta yang membelakangi peraturan Allah. Cinta yang terlarang adalah cinta yang sudah dicemari oleh kehendak nafsu dan kepentingan diri. Keindahan cinta yang sudah tercemar ini tidak akan bertahan lama. Keinginan sesaat telah didapat, apa yang dikejar sudah diperoleh, maka pada akhirnya cinta tidak lagi sebagai getar-getar indah, melainkan cinta telah layu terkulai dan membutuhkan "siraman" cinta baru.

Hubungan cinta jangan dicemari oleh tindakan menyalahi syariat. Jangan kita tertipu dengan pesona cinta yang dihiasai berbagai sumpah setia. Jangan kita mabuk dengan rindu dan asyik yang membuai dan melenakan. Seteguk kita minum dari cinta terlarang, racunnya akan meresap membunuh akal, jiwa dan perasaan. Pada ketika ltulah cinta dikatakan buta. Maka butalah mata hati dan mata kepala hingga seseorang akan menjadi hamba kepada siapa yang dicintainya. Ketika itu hati tidak nampak yang lain kecuali yang dicintai. Lupalah diri pada Pencipta cinta karena terlalu asyik dengan cinta yang dikurniakan-Nya. Seperti seseorang yg disuka akan hadiah namun lupa kepada si Pemberi hadiahnya.

Pohon Cinta Terlarang

Allah sering dipinggirkan dalam hubungan cinta terlarang. Hukum-Nya dilanggar bukan dengan rasa bersalah tetapi dengan rasa manis dan megah.
Tangan kekasih dipegang walaupun jelas Allah mengharamkan sentuhan antara lelaki dan wanita yang bukan muhrim. Berdua - duaan di tempat sunyi walaupun sudah diperingatkan Nabi bahwa dalam keadaan begitu syaitan adalah pihak ketiga. Lebih dari itu pun banyak yang berlaku. Semuanya seolah - olah halal hanya karena cinta. Racun - racun berbisa yang memusnahkan cinta telah dianggap sebagai baja. Akhirnya pohon cinta terlarang pun berbuah. Buah yang pahit, masam dan memabukkan. Buah yang muncul dengan berbagai nama yang aneh dan menjijikan – zina, sampai buang bayi. Ketika itu indahkah cinta? Peraturan cinta ibarat rambu-rambu lalu lintas. Kereta diciptakan dengan kekuatan untuk bergerak tetapi pergerakkannya perlu diatur dan dikendalikan. Jika tidak, tentu akan terjadi perlanggaran yg dapat mengakibatkan kerusakan/kecelakaan.

Begitulah cinta, ia adalah kekuatan tetapi kekuatan itu diperlukan peraturan dan pengendalian. Apakah peraturan - peraturan dalam hubungan cinta? Hendaklah cinta kita berdasarkan cinta Allah.
Artinya, cinta yang kita berikan kepadanya semata- mata karena mengharapkan keridhaan Allah. Allah memberikan kita fitrah itu, lalu kita niatkan dengan fitrah itu boleh mendekatkan diri kita kepadaNya.
Cintailah siapa pun tetapi, pastikan cinta itu dapat memudahkan kita mencapai ridha Allah. Sehubungan dengan itu, cinta antara lelaki dan perempuan mestilah diniatkan untukAllah.

Tetapi bagaimana?

Iringilah dengan niat untuk menikah karena menikah itu lebih memudahkan seorang lelaki dan perempuan menyempurnakan agamanya. Oleh itu, tak perlu bercinta sekadar untuk bersuka - suka . Lebih buruk lagi janganlah ada niat - niat yang jahat dalam bercinta sehingga terdorong oleh hasutan nafsu atau bujukan syaitan. Jika tidak ada niat untuk menikah, cinta sudah pasti bukan karena Allah. Hakikatnya cinta itu adalah cinta terlarang yang akan membawa kemusnahan. Cinta jenis ini, seburuk namanya - cinta monyet!

Putus Cinta

Hendaklah dipastikan semasa menjalinkan hubungan cinta tidak ada hukum
Allah yang dilarang antaranya , tidak ada pergaulan bebas, tidak ada melanggar aurat , tidak ada pengabaian perkara asas, seperti meninggalkan sembahyang, puasa dan lain - lain.
Hubungan cinta jangan sampai terjerumus dalam perkara yang melalaikan dan merugikan . Maka, remaja seharusnya tidak mengeluh, "cinta apa namanya ini, jika tidak ada dating, telfon-telfonan, surat cinta, sentuhan tangan, kerlingan dan senyuman?"
Yakinlah, tidak ada keindahan dengan melanggar peraturan Allah. Putus cinta dan kecewa , bercinta yang begitu dominan dalam kehidupan remaja adalah disebabkan racun - racun cinta yang disangka baja ini. Justru banyak cinta yang gagal disambung di alam perkawinan dan lebih banyak putus tanpa sempat menempuh perkawinan. Allah maha Mengetahui dan Maha Menyayangi . Segala peraturan-Nya dibuat dengan rasa cinta terhadap hamba-hambaNya.
Cinta suci mampu tumbuh tanpa semua itu. Dan Cinta itu pasti membawa ke gerbang pernikahan.

Wallahu'alam...

Jazzakumulloh khoiron katsiron...
__________________
"Harus ada segolongan dari kamu yang mengajak pada kebaikan, menganjurkan kebaikan dan mencegah kemungkaran. Dan merekalah orang yang beruntung lagi bahagia."
( Qs Al-Imron.
104 )

Jumat, 23 November 2012

Mengapa Wanita Harus BerjiLbab ??




Pertanyaan ini sangat penting namun jawabannya justru jauh lebih penting. Satu pertanyaan yang membutuhkan jawaban yang cukup panjang. Jilbab atau hijab merupakan satu hal yang telah diperintahkan oleh Sang Pembuat syariat. Sebagai syariat yang memiliki konsekwensi jauh ke depan, menyangkut kebahagiaan dan kemashlahatan hidup di dunia dan akhirat. Jadi, persoalan jilbab bukan hanya persoalan adat ataupun mode fashion Jilbab adalah busana universal yang harus dikenakan oleh wanita yang telah mengikrarkan keimanannya. Tak perduli apakah ia muslimah Arab, Indonesia, Eropa ataupun Cina. Karena perintah mengenakan hijab ini berlaku umum bagi segenap muslimah yang ada di setiap penjuru bumi.

Berikut kami ulas sebagian jawaban dari pertanyaan di atas:

Pertama : Sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan RasulNya.
Ketaatan merupakan sumber kebahagian dan kesuksesan besar di dunia dan akherat. Seseorang tidak akan merasakan manisnya iman manakala ia enggan merealisasikan,mengaplikasikan serta melaksanakan segenap perintah Allah dan RasulNya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

وَمَن يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

"Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar". [Al Ahzab:71]

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

ذَاقَ طَعْمَ الإِيماَنِ مَنْ رَضِيَ بالله رَباًّ وَبالإسْلامِ دِيْناً وَبِمُحَمَّدٍ رَسُوْلًا.

"Sungguh akan merasakan manisnya iman, seseorang yang telah rela Allah sebagaiRabb, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai Rasul utusan Allah". [HR Muslim].

Kedua : Pamer aurat dan keindahan tubuh merupakan bentuk maksiat yang mendatangkan murka Allah dan RasulNya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

وَمَن يَعْصِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً مُّبِينًا

"Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata". [Al Ahzab:36].

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

كُلُّ أُمَّتِي مُعَافىً إلاَّ المُجَاهِرُن.

"Setiap umatku (yang bersalah) akan dimaafkan, kecuali orang yang secara terang-terangan (berbuat maksiat)". [Muttafaqun alaih].

Sementara wanita yang pamer aurat dan keindahan tubuh sama artinya dia telah berani menampakkan kemaksiatan secara terang-terangan.

Ketiga : Sesungguhnya Allah memerintahkan hijab untuk meredam berbagai macam fitnah (kerusakan)

Jika berbagai macam fitnah redup dan lenyap, maka masyarakat yang dihuni oleh kaum wanita berhijab akan lebih aman dan selamat dari fitnah. Sebaliknya, masyarakat yang dihuni oleh wanita yang gemar bertabarruj (berdandan seronok), pamer aurat dan keindahan tubuh, sangatlah rentan terhadap ancaman berbagai fitnah dan pelecehan seksual serta gejolak syahwat yang membawa malapetaka dan kehancuran yang sangat besar. Jasad yang bugil jelas akan memancing perhatian dan pandangan berbisa. Itulah tahapan pertama bagi penghancuran dan pengrusakan moral dan peradaban sebuah masyarakat.

Keempat : Tidak berhijab dan pamer perhiasan akan mengundang fitnah bagi laki-laki.

Seorang wanita apabila memamerkan bentuk tubuh dan perhiasannya di hadapan laki-laki non mahram, jelas akan mengundang perhatian kaum laki-laki hidung belang dan serigala berbulu domba. Jika ada kesempatan mereka pasti akan memangsa dengan ganas laksana singa sedang kelaparan.
Seorang penyair berkata,

نظرة فإبتسامة فسلام * فكلام فموعد فلقاء.

"Berawal dari pandangan lalu senyuman kemudian salam disusul pembicaraan lalu berakhir dengan janji dan pertemuan".

Kelima : Seorang wanita muslimah yang menjaga hijab, secara tidak langsung ia berkata kepada semua kaum laki-laki,“Tundukkanlah pandanganmu, aku bukan milikmu dan kamu juga bukan milikku. Aku hanya milik orang yang dihalalkan Allah bagiku. Aku orang merdeka yang tidak terikat dengan siapapun dan aku tidak tertarik dengan siapapun karena aku lebih tinggi dan jauh lebih terhormat dibanding mereka.”

Adapun wanita yang bertabarruj atau pamer aurat dan menampakkan keindahan tubuh di depan kaum laki-laki hidung belang, secara tidak langsung ia berkata, “Silahkan anda menikmati keindahan tubuhku dan kecantikan wajahku. Adakah orang yang mau mendekatiku? Adakah orang yang mau memandangku? Adakah orang yang mau memberi senyuman kepadaku? Ataukah ada orang yang berseloroh,“Aduhai betapa cantiknya dia?”. Mereka berebut menikmati keindahan tubuhnya dan kecantikan wajahnya hingga mereka pun terfitnah.

Manakah di antara dua wanita di atas yang lebih merdeka? Jelas, wanita yang berhijab secara sempurna akan memaksa setiap lelaki untuk menundukkan pandangan mereka dan bersikap hormat ketika melihatnya, hingga mereka menyimpulkan bahwa dia adalah wanita merdeka, bebas dan sejati.

Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa Ta'ala menjelaskan hikmah di balik perintah mengenakan hijab dengan firmanNya.

ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلاَ يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللهُ غَفُورًا رَّحِيمًا

"Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Pengasih". [Al Ahzab : 59]

Wanita yang menampakkan aurat dan keindahan tubuh serta kecantikan parasnya, laksana pengemis yang merengek-rengek untuk dikasihani. Tanpa sadar mereka rela menjadi mangsa kaum laki-laki bejat dan rusak. Dia menjadi wanita terhina, terbuang, murahan dan kehilangan harga diri dan kesucian. Dan dia telah menjerumuskan dirinya dalam kehancuran dan malapetaka hidup.

SYARAT-SYARAT HIJAB
Hijab sebagai bagian dari syariat islam, memiliki batasan-batasan jelas. Para ulama pembela agama Allah telah memaparkan dalam tulisan-tulisan mereka seputar kriteria hijab. Setiap mukminah hendaknya memperhatikan batasan syariat berkaitan dengan hijab ini. Menjadikan Kitabullah dan Sunnah NabiNya sebagai dasar rujukan dalam beramal, serta tidak berpegang kepada pendapat-pendapat menyimpang dari para pengekor hawa nafsu. Dengan demikian tujuan disyariatkanya hijab dapat terwujud, bi’aunillah.

Diantara syarat-syarat hijab antara lain:

Pertama : Hendaknya menutup seluruh tubuh dan tidak menampakkan anggota tubuh sedikitpun selain yang dikecualikan. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلاَيُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلاَّمَاظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ

"Dan katakanlah kepada wanita-wanita mukminat, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan janganlah menampakkan perhiasan mereka kecuali yang biasa nampak dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka". [An Nuur:31].

Dan juga firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.

يَآأَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلاَبِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلاَ يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللهُ غَفُورًا رَّحِيمًا {59}* لَّئِن لَّمْ يَنْتَهِ الْمُنَافِقُونَ وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ وَالْمُرْجِفُونَ فِي الْمَدِينَةِ لَنُغْرِيَنَّكَ بِهِمْ ثُمَّ لاَيُجَاوِرُونَكَ فِيهَآ إِلاَّ قَلِيلاً

"Wahai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin,“Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang". [Al Ahzab : 59].

Kedua : Hendaknya hijab tidak menarik perhatian pandangan laki-laki bukan mahram. Agar hijab tidak memancing pandangan kaum laki-laki maka harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

-. Hendaknya hijab terbuat dari kain yang tebal tidak menampakkan warna kulit tubuh.
-. Hendaknya hijab tersebut longgar dan tidak menampakkan bentuk anggota tubuh.
-. Hendaknya hijab tersebut bukan dijadikan sebagai perhiasan bahkan harus memiliki satu warna bukan berbagai warna dan motif.
-. Hijab bukan merupakan pakaian kebanggaan dan kesombongan.
Berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berikut.

من لبس ثوب شهرة في الدنيا ألبسه الله ثوب مذلة يوم القيامة ثم ألهب فيه النار.

"Barangsiapa yang mengenakan pakaian kesombongan di dunia maka Allah akan mengenakan pakaian kehinaan nanti pada hari kiamat kemudian ia dibakar dalam Neraka”. [HR Abu Daud dan Ibnu Majah, dan hadits ini hasan]

-. Hendaknya hijab tersebut tidak diberi parfum atau wewangian. Dasarnya adalah hadits dari Abu Musa Al Asy’ary Radhiyallahu 'anhu, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

أَيُّماَ امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَليَ قَوْمٍ لِيَجِدوُا رِيْحَهَافهي زَانِيَةٌ.

"Siapapun wanita yang mengenakan wewangian lalu melewati segolongan orang agar mereka mencium baunya, maka ia adalah wanita pezina". [HR Abu Daud, Nasa’i dan Tirmidzi, dan hadits ini Hasan]

Ketiga : Hendaknya pakaian atau hijab yang dikenakan tidak menyerupai pakaian laki-laki atau pakaian wanita kafir. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ.

"Barangsiapa yang menyerupai kaum maka dia termasuk bagian dari mereka". [HR Ahmad dan Abu Daud]

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengutuk laki-laki yang mengenakan pakaian wanita serta mengutuk wanita yang berpakaian seperti laki-laki. [HR Abu daud Nasa’i dan Ibnu Majah, dan hadits ini sahih].

Catatan :
Syaikh Albani dalam kitabnya Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah Fil Kitab Was Sunnah mengatakan, menutup wajah adalah sunnah hukumnya (tidak wajib) akan tetapi yang memakainya mendapat keutamaan. Wallahu a’lam

Tulisan ini saya tujukan kepada saudari-saudariku seiman yang sudah berhijab agar lebih memantapkan hijabnya hanya untuk mencari wajah Allah. Juga bagi mereka yang belum berhijab agar bertaubat dan segera memulainya sehingga mendapat ampunan dari Allah Azza wa Jalla.

Wallahu waliyyut taufiq


Maraji’:
-Al Afrah, Ahmad bin Abdul Aziz Hamdani.
-Tanbihaat Ahkaami Takhtasu Bil Mukminaat, Dr. Shalih Fauzan bin Abdullah Al Fauzan.
-Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah Fil Kitabi Was Sunnah, Syaikh Nashiruddin Al Albani.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 04/Tahun VII/1424H/2003 Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – P