Sejarah
pendidikan dunia telah menunjukkan fase melingkar yang tidak pernah habis.
Kehadiran seorang tenaga pendidik atau lebih dikenal dengan sebutan “guru”
memberikan pengaruh yang besar di dalamnya. Kekuranghebatan seorang pelajar dalam
menelaah ilmu-ilmu intelektual serta keterbatasan para pembelajar dalam
mengunyah bidikan-bidikan pengembangan diri, berhasil diberantas tuntas
olehnya. Bukan melalui pembelajaran-pembelajaran faktual di ruang kelas, namun
lebih cenderung menggunakan metode pendekatan sosial dan moral. Tengoklah
bagaimana Soekarno berhasil menjadi intelektual muda Indonesia yang mampu
mempersembahkan kata “merdeka” bagi bangsanya, berkat kehadiran seorang guru
yang membawanya dengan pendekatan sosial, bukan pembelajaran formal. Tengok
pula, bagaimana Bunda Teressa berhasil dikenang sebagai guru terbaik bukan pada
kehebatan metode pembelajarannya di ruang kelas, namun karena kehebatan jiwa
sosial yang diletakan pada hati murid-muridnya. Dan lihatlah betapa banyak
guru-guru hebat di luar sana, yang dikenang bukan karena kehebatan intelektual
mereka, namun karena kehebatan jiwa kemanusiaan yang terbukti lebih
efektif menjadikan siswa-siswinya hebat
karena terilhami olehnya dibandingkan metode belajar yang diforsir terus
menerus. Bukankah Ralph Waldo Emerson mengatakan bahwa rahasia pendidikan
adalah ketika seorang guru menghormati sang murid? Menerjemahkan pendapat tokoh
dunia tersebut, metode pendekatan sosial dan kasih sayang yang mampu membuat para
pembelajar merasa nyaman dan lebih dihargai terbukti lebih baik untuk ensukseskan
rahasia pendidikan daripada penekanan belajar terus-menerus oleh seorang
pendidik yang justru membuat para pembelajar tidak merasa dihormati. Oleh
karena itu, dalam essay ini penulis akan membahas mengenai kehebatan metode
sosial yang diberikan oleh seorang pendidik yang lebih efektif karena
memberikan ilham/inspirasi yang luar bisa untuk menghambatkan para pembelajar
dibandingkan metode yang lain.
Penerapan
metode pendidikan dunia yang meletakkan porsi belajar yang besar dengan
penuntutan-penuntutan oleh seoarang pendidik terhadap para pembelajar memang
terbukti efektif. Namun menurut penulis sendiri metode yang seperti itu dirasa
cukup memberikan tekanan dan ketidaknyamanan para pembelajar. Sehingga keefektifannya
kurang dirasa sempurna, oleh karena itu perlu kiranya memberikan dukungan yang
luar biasa terhadap keberlawanan metode tersebut kepada lembaga atau instansi
yang memungkinkan metode pendekatan sosial yang terbukti memiliki keefektifan
lebih yang mampu membuat para pembelajar merasa nyaman sehingga dalam peningkatan
prestasinya dapat dimaksimalkan tanpa ada tekanan ketidaknyamanan .
Setidaknya
ada satu point penting yang menurut penulis sendiri mampu menjadikan para
pembelajar memiliki kehebatan berkat metode pendekatan sosial karena mampu
memberikan inspirasi atau ilham dari pendidik kepada seorang pembelajar. Dari
segi psikologis pembelajar, para pembelajar yang memperoleh penekanan belajar
yang dahsyat dengan metode pendidikan penuh penuntutan memang terbukti
membuahkan hasil, namun di sisi lain para pembelajar akan merasakan
ketidaknyamanan didalamnya. Oleh karena
itu keefektifan prestasi pun kurang dirasakan sempurna. Lain halnya
dengan metode lain, yaitu pendekatan sosial yang dahsyat namun memberikan porsi
penekanan belajar yang minimal. Para pembelajar akan lebih mampu meningkatkan
prestasinya dengan tidak merasakan goncangan/penekanan karena pendekatan
sosial. Hal ini berkesinambungan dengan kenyamanan seorang pembelajar terhadap
pendidik. Jika hal ini berkelanjutan maka lama kelamaan seorang pembelajar akan
merasakan kehebatan seorang pendidik yang terbukti mampu mengambil hatinya.
Dari keberhasilan tersebut, secara otomatis akan berkembang menjadi perasaan
kagum yang mampu memberikan inspirasi atau ilham oleh seorang pendidik kepada
seorang pembelajar. Ilham atau inspirasi yang berkelanjutan itulah yang
kemudian akan berkembang menjadi self motivation seorang pembelajar untuk terus
mengembangkan kehebatnnya. Secara subjektif pun, penulis seringkali merasakan
betapa dahsyatnya kekuatan inspirasi yang diberikan oleh seorang pendidik
melalui pendekatan sosial tersebut.
Oleh karena itu, porsi pendekatan
sosial yang diterapakan dalam sistem pendidikan memang begitu penting karena
dapat menghebatkan seorang pembelajar secara bertahap, daripada penekanan porsi
belajar yang besar tanpa ada metode pendekatan sosial yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar