Feeds RSS
Feeds RSS

Minggu, 18 November 2012

Guru : Pendidik dan Pemberi Ilham Terbaik



Sejarah pendidikan dunia telah menunjukkan fase melingkar yang tidak pernah habis. Kehadiran seorang tenaga pendidik atau lebih dikenal dengan sebutan “guru” memberikan pengaruh yang besar di dalamnya. Kekuranghebatan seorang pelajar dalam menelaah ilmu-ilmu intelektual serta keterbatasan para pembelajar dalam mengunyah bidikan-bidikan pengembangan diri, berhasil diberantas tuntas olehnya. Bukan melalui pembelajaran-pembelajaran faktual di ruang kelas, namun lebih cenderung menggunakan metode pendekatan sosial dan moral. Tengoklah bagaimana Soekarno berhasil menjadi intelektual muda Indonesia yang mampu mempersembahkan kata “merdeka” bagi bangsanya, berkat kehadiran seorang guru yang membawanya dengan pendekatan sosial, bukan pembelajaran formal. Tengok pula, bagaimana Bunda Teressa berhasil dikenang sebagai guru terbaik bukan pada kehebatan metode pembelajarannya di ruang kelas, namun karena kehebatan jiwa sosial yang diletakan pada hati murid-muridnya. Dan lihatlah betapa banyak guru-guru hebat di luar sana, yang dikenang bukan karena kehebatan intelektual mereka, namun karena kehebatan jiwa kemanusiaan yang terbukti lebih efektif  menjadikan siswa-siswinya hebat karena terilhami olehnya dibandingkan metode belajar yang diforsir terus menerus. Bukankah Ralph Waldo Emerson mengatakan bahwa rahasia pendidikan adalah ketika seorang guru menghormati sang murid? Menerjemahkan pendapat tokoh dunia tersebut, metode pendekatan sosial dan kasih sayang yang mampu membuat para pembelajar merasa nyaman dan lebih dihargai terbukti lebih baik untuk ensukseskan rahasia pendidikan daripada penekanan belajar terus-menerus oleh seorang pendidik yang justru membuat para pembelajar tidak merasa dihormati. Oleh karena itu, dalam essay ini penulis akan membahas mengenai kehebatan metode sosial yang diberikan oleh seorang pendidik yang lebih efektif karena memberikan ilham/inspirasi yang luar bisa untuk menghambatkan para pembelajar dibandingkan metode yang lain.
Penerapan metode pendidikan dunia yang meletakkan porsi belajar yang besar dengan penuntutan-penuntutan oleh seoarang pendidik terhadap para pembelajar memang terbukti efektif. Namun menurut penulis sendiri metode yang seperti itu dirasa cukup memberikan tekanan dan ketidaknyamanan para pembelajar. Sehingga keefektifannya kurang dirasa sempurna, oleh karena itu perlu kiranya memberikan dukungan yang luar biasa terhadap keberlawanan metode tersebut kepada lembaga atau instansi yang memungkinkan metode pendekatan sosial yang terbukti memiliki keefektifan lebih yang mampu membuat para pembelajar merasa nyaman sehingga dalam peningkatan prestasinya dapat dimaksimalkan tanpa ada tekanan ketidaknyamanan .
Setidaknya ada satu point penting yang menurut penulis sendiri mampu menjadikan para pembelajar memiliki kehebatan berkat metode pendekatan sosial karena mampu memberikan inspirasi atau ilham dari pendidik kepada seorang pembelajar. Dari segi psikologis pembelajar, para pembelajar yang memperoleh penekanan belajar yang dahsyat dengan metode pendidikan penuh penuntutan memang terbukti membuahkan hasil, namun di sisi lain para pembelajar akan merasakan ketidaknyamanan didalamnya. Oleh karena  itu keefektifan prestasi pun kurang dirasakan sempurna. Lain halnya dengan metode lain, yaitu pendekatan sosial yang dahsyat namun memberikan porsi penekanan belajar yang minimal. Para pembelajar akan lebih mampu meningkatkan prestasinya dengan tidak merasakan goncangan/penekanan karena pendekatan sosial. Hal ini berkesinambungan dengan kenyamanan seorang pembelajar terhadap pendidik. Jika hal ini berkelanjutan maka lama kelamaan seorang pembelajar akan merasakan kehebatan seorang pendidik yang terbukti mampu mengambil hatinya. Dari keberhasilan tersebut, secara otomatis akan berkembang menjadi perasaan kagum yang mampu memberikan inspirasi atau ilham oleh seorang pendidik kepada seorang pembelajar. Ilham atau inspirasi yang berkelanjutan itulah yang kemudian akan berkembang menjadi self motivation seorang pembelajar untuk terus mengembangkan kehebatnnya. Secara subjektif pun, penulis seringkali merasakan betapa dahsyatnya kekuatan inspirasi yang diberikan oleh seorang pendidik melalui pendekatan sosial tersebut.
            Oleh karena itu, porsi pendekatan sosial yang diterapakan dalam sistem pendidikan memang begitu penting karena dapat menghebatkan seorang pembelajar secara bertahap, daripada penekanan porsi belajar yang besar tanpa ada metode pendekatan sosial yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar